Senin, 14 Desember 2015

Reaksi Redoks dan Elektrolisis Larutan Kalium Iodida



I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi dapat disebut reaksi redoks. Dalam reaksi redoks terjadi perpindahan elektron secara berturutan dari spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang terdiri atas dua reaksi yang berbeda yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi redoks dapat dikatakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), sebab diperlukan setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi. Persamaan reaksi redoks biasanya sangat kompleks, sehingga metode penyetaraan reaksi kimia bisa dapat ditetapkan dengan baik.

Sel elektrolisis dapat dikatakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sebuah elektrode, elektrolit dan sumber arus searah. Elektron memasuki sel elektrolisis melalui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sedangkan spesi tertentu dalam larutan melepaskan elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi dan reaksi anoda yaitu oksidasi. Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung pada potensial elektroda dari spesi tersebut. Berdasarkan penjabaran teori diatas untuk mengetahui reaksi redoks dan elektrolisis larutan kalium iodida maka dilakukanlah percobaan ini.


B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan reaksi redoks dari setiap reaksi.
2. Merangkai alat elektrolisis.
3. Menentukan persamaan reaksi redoks dari suatu peristiwa elektrolisis.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Oksiadasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah kehargayang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi adalah yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu berlaku juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun gas. Sedangkan reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan reduksi berubah menjadi lebih megatif (kurang positif). Jadi suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini dioksidasi (Anonim,2015).

Redoks adalah reksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Setiap reaksi redoks terdiri dari atas reaksi-reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang ditandai kenaikan bilangan oksidasi. Sedangkan reduksi adalah reaksi kimia yang ditandai dengan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai muatan yang mamiliki suatu atom jika seandainya elektron diberikan kepada atom yang lain yang keelektronegatifannya lebih kecil memiliki bilangan oksidasi negatif. Sedangkan atom yang keelektronegatifannya lebih besar memiliki bilangan oksidasi positif. Sebagai contoh dari oksidasi, ketika logam kalium membentuk garam kalium klorida (KCl), logam kalium kehilangan satu elektron yang kemudian akan digunakan oleh klorin. Sedangkan contoh reduksi, pada proses penyepuhan perak pada perabotan rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh elektron (Anwar,2005).

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu latutan elektrolit yang telah dialiri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel dimana terjadinya reaksi disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis (Imam,1990).

Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya oksidasi. Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu dikatoda adalah tempat terjadinya reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronya berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif sedangkan pada elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif (Chang,2005).

Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan diantaranya yaitu dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis yang populer adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain. Faktor yang mempengaruhi proses elektrolisis yaitu jenis elektroda yang digunakan, kedudukan ion dalam elektrokimia dan pekatan ion elektroda (kenaan,1984).



DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Budiman. 2005. Kimia. Yrama Widya. Bandung.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.

Imam, Khasani Soemanto. 1990. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.

Kenaan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.

1 komentar:

  1. Casino | Mapyro
    Casino Hotel, Kansas. 평택 출장안마 777 나주 출장안마 Casino Ave. South Kansas City, 밀양 출장샵 MO, 54139. (785) 862-3640. Call Now · More Info. Hours, Accepts Credit 구미 출장안마 Cards, 인천광역 출장샵 Accepts Credit Cards,

    BalasHapus